Hotelicious; Keseruan Frontliner Hotel

By 08.09





Judul: Hotelicious (Trapped in the Hotel)
Penulis: Anna Swan
Penerbit: B First (Bentang Pustaka)
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, Mei 2013
Tebal: xvi + 220
Ada yang mau bantu cariin?


BUKU ini sudah saya incar sejak lama. Setiap kali masuk toko buku, pasti larinya ke sudut rak trus pandangin buku ini lama-lama. Entah kenapa pasti malah ketarik beli buku lain. Akhirnya beli buku ini pun terpending hingga beberapa bulan kemudian.

Sabtu siang, jalan-jalan lagi ke toko buku. Lagi-lagi lirik buku ini. Pegang lama-lama. Sebenarnya rasa penasarannya simple, buku ini bahas tentang dunia frontliner. Nggak beda jauh dengan apa yang saya alami beberapa tahun belakangan. Tapi kali ini bukan di bank, melainkan di sebuah hotel taraf international. Ternyata penulisnya, Anna Swan, seorang karyawan hotel yang kerap selalu dapat posisi berurusan dengan costumer. Ditambah lagi, cover bukunya yang simple tapi keren. Akhirnya keambil deh!

Membeli buku ini sebenarnya ekspektasi saya nggak terlalu tinggi. Terlebih buku ini kayaknya jarang pun hilir mudik di media sosial, padahal terbitannya udah lumayan lama, Mei 2013. Karena jauh dari hiruk pikuk obrolan orang, kalau nanti ‘dibikin kecewa’ yah sudahlah. Teringat sewaktu beli buku Kedai 1001 edisi kedua, yang ternyata jauh lebih seru edisi pertamanya. *kesyewa

Buku karya Anna Swan yang berjudul Hotelicious Trapped in the Hotel saya lahap selepas siang tadi. Sengaja nggak pegang gadget dan sibuk di media sosial. Targetnya, buku ini harus tamat hari ini. Titik! Dan benar, rupanya jaga jarak dengan gadget dan media sosial bikin waktu lebih berkualitas. Menjelang maghrib bukunya langsung tamat dibaca.

Kembali lagi ke bukunya Anna.
Jujur, pertama kali buka dan baca ‘kata pengantarnya’ benar-benar langsung jatuh cinta. Buku ini guwek banget! Serasa kayak baca postingan blog. Lugas, ringan, seru, trus lucu! Benar-benar happy reading bacanya.
Buku ini membahas tentang Anna yang kepingin sekali kerja di dunia perhotelan. Passionnya memang dunia hotel. Awalnya ia kerja di restaurant. Kemampuan bahasa Inggrisnya bagus, yang bikin dia bisa kenal dengan Tak, seorang pembisnis dari Jepang yang menetap di London. Si Tak ini kaya raya. Kerjanya desain interior yang sering keliling dunia. Obrolan mereka di suatu hari, bikin Anna memberanikan diri meninggalkan dunia restoran dan terjun ke dunia perhotelan. Disini, dialog-dialog segar (dalam bahasa Inggris) antara Tak dan Anna lumayan seru. Kelihatan si Tak ini pengejar mimpi. Dan diskusi kecil mereka yang bikin Anna Swan semakin mantap!

Anna pun menempuh pendidikan khusus tentang dunia perhotelan. Di kampusnya ia diajarkan gimana cara benerin seprai, masak, nyuci baju sesuai bahan, bersihin WC, standar kebersihan lantai, dan lain-lain. Singkat cerita, menurut Anna, bekerja di hotel persis kayak Upik Abu bersertifikat. Hahaha..

Setelah mantap kuliah perhotelan di kampus, giliran magang langsung di hotel nya. Awalnya Anna kepingin magang di hotel Kuala Lumpur. Tapi Tak berkomentar lain. Menurut Tak, standar Hotel di Bali jauh lebih bagus ketimbang di KL. Akhirnya, Anna memilih magang di salah satu resort ternama di daerah Nusa Dua yang luasnya aja 18 hektar!! Mantap dah!

Disinilah keseruan cerita dimulai. Keseruan dia menghadapi customer, teman kerja, kerjaan di hotel, belum lagi tingkah para bule-bule di hotel, hingga masa magangnya selesai. 
Tapi selepas magang, Anna kembali ke Surabaya dan memilih kerja di hotel berbintang lima The Royal Surabaya. Keseruan dalam bekerja pun kembali dialami Anna. Mulai dari reseknya satpam hotel, customer marah-marah, orang kaya belagu, tingkah orang ndeso sewaktu nginap di hotel, sampe kehebohan anak-anak alay sewaktu bintang Korea nginap di hotel tempat ia bekerja.

Lucu! 
Seperti saya singgung di atas, gaya nulis Anna Swan renyah. Teringat kayak gaya nulisnya Trinity di buku Naked Traveler. Gaya nulisnya, blog abis. Nggak salah sih, lah si Anna ini juga blogger sejati.

Entah kenapa saya sekarang lebih suka buku-buku seperti ini. Yang gaya penulisannya lebih renyah, ringan, yang sekali duduk langsung tamat. Kayaknya lebih enjoy untuk dinikmati. Tapi diluar gaya penulisan Anna, yang bikin saya ha’qul yakin adalah; ternyata menulis itu nggak ribet
Lebih tepatnya, ide menulis itu nggak susah. Ada dimana-mana. Sederhananya, semua hal yang kita alami bisa jadi tulisan. Tinggal gimana caranya diolah ide sederhana itu menjadi tulisan yang menarik untuk dibaca.

Contohnya nih, si Anna ini diawal-awal  buku cuma ceritain gimana ribetnya ia cari tempat magang hotel. Kebingungan dia selepas kuliah. Nah, itukan simple sekali. Hahahaha… Tapi jadi seru buat diceritain. Kalau orang sirik, ah pengalaman gini aja dibukuin. Tapi kalo nulisnya bagus, hantu di hotel pun diceritain bisa jadi mengerikan. Pengalaman biasanya pun bisa menjadi cerita lucu.

Buku ini juga keren sebab ada quote-quote inspiratif di setiap judul ceritanya. Ini ditambah lagi dengan ilustrasi-ilustarasi lucu. Terkadang juga dibeberapa judul dilengkapi dengan foto-foto yang jadi pembahasan cerita. Over all buku ini seru. Jika diberi nilai antara 1-10, saya akan beri nilai 8!! Ditambah lagi nih, buku ini seakan mengajarkan kita untuk mengejar passion dan sabar meraih kesuksesan walaupun itu dari nol. Bayangin, si Anna ini dulunya cuma greeter, alias yang buka-buka pintu hotel. Tapi dasar orangnya pinter dan yakin bisa sukses, sekarang malah jadi sales and marketing setelah tiga tahun bekerja di hotel tersebut.

just amaze of my life these three years.” Kata si Anna waktu dia reunian dengan Tak di KL untuk merayakan kesuksesan hidup mereka.

Setelah buku Trinity, Dee Lestari, dan Khaled Hosseini, sepertinya karya Anna Swan akan masuk book list yang serialnya bakal saya buru. Ternyata buku Hotelicious ini ada beberapa seri. Buku yang saya baca ini seri pertama. Seri satu dan dua kayaknya susah cari di Banda Aceh.

Ada yang mau bantu cariin??

***

Yuk Baca Lagi!

1 komentar

  1. Setelah Trinity, Dee Lestari, dan Khaled Hosseini? Waaaaah...penasaraaaaaan. nanti aku pinjam ah kapan-kapan, ahahahaaaaaa.. *dijitak :o

    BalasHapus