Judul: Hotelicious (Trapped in the Hotel)
Penulis: Anna Swan
Penerbit: B First (Bentang Pustaka)
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, Mei 2013
Tebal: xvi + 220
Ada yang mau bantu cariin?
Penulis: Anna Swan
Penerbit: B First (Bentang Pustaka)
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, Mei 2013
Tebal: xvi + 220
Ada yang mau bantu cariin?
BUKU ini sudah saya incar sejak
lama. Setiap kali masuk toko buku, pasti larinya ke sudut rak trus pandangin
buku ini lama-lama. Entah kenapa pasti malah ketarik beli buku lain. Akhirnya beli
buku ini pun terpending hingga beberapa bulan kemudian.
Sabtu siang, jalan-jalan lagi ke
toko buku. Lagi-lagi lirik buku ini. Pegang lama-lama. Sebenarnya rasa penasarannya simple, buku ini bahas tentang dunia frontliner. Nggak beda jauh
dengan apa yang saya alami beberapa tahun belakangan. Tapi kali ini bukan di
bank, melainkan di sebuah hotel taraf international. Ternyata penulisnya, Anna
Swan, seorang karyawan hotel yang kerap selalu dapat posisi berurusan dengan
costumer. Ditambah lagi, cover bukunya yang simple tapi keren. Akhirnya keambil
deh!
Membeli buku ini sebenarnya
ekspektasi saya nggak terlalu tinggi. Terlebih buku ini kayaknya jarang pun
hilir mudik di media sosial, padahal terbitannya udah lumayan lama, Mei 2013. Karena jauh dari hiruk pikuk obrolan orang, kalau nanti ‘dibikin kecewa’ yah sudahlah. Teringat sewaktu beli buku Kedai 1001 edisi kedua, yang ternyata
jauh lebih seru edisi pertamanya. *kesyewa
Buku karya Anna Swan yang
berjudul Hotelicious Trapped in the Hotel saya lahap selepas siang tadi. Sengaja
nggak pegang gadget dan sibuk di media sosial. Targetnya, buku ini harus
tamat hari ini. Titik! Dan benar, rupanya jaga jarak dengan gadget dan media
sosial bikin waktu lebih berkualitas. Menjelang maghrib bukunya langsung tamat dibaca.
Kembali lagi ke bukunya Anna.
Jujur, pertama kali buka dan baca
‘kata pengantarnya’ benar-benar langsung jatuh cinta. Buku ini guwek
banget! Serasa kayak baca postingan blog. Lugas, ringan, seru, trus lucu! Benar-benar
happy reading bacanya.
Buku ini membahas tentang Anna
yang kepingin sekali kerja di dunia perhotelan. Passionnya memang dunia hotel. Awalnya
ia kerja di restaurant. Kemampuan bahasa Inggrisnya bagus, yang bikin
dia bisa kenal dengan Tak, seorang pembisnis dari Jepang yang menetap di
London. Si Tak ini kaya raya. Kerjanya desain interior yang sering keliling
dunia. Obrolan mereka di suatu hari, bikin Anna memberanikan diri meninggalkan
dunia restoran dan terjun ke dunia perhotelan. Disini, dialog-dialog segar
(dalam bahasa Inggris) antara Tak dan Anna lumayan seru. Kelihatan si Tak ini
pengejar mimpi. Dan diskusi kecil mereka yang bikin Anna Swan semakin mantap!
Anna pun menempuh pendidikan
khusus tentang dunia perhotelan. Di kampusnya ia diajarkan gimana cara benerin
seprai, masak, nyuci baju sesuai bahan, bersihin WC, standar kebersihan lantai,
dan lain-lain. Singkat cerita, menurut Anna, bekerja di hotel persis kayak Upik
Abu bersertifikat. Hahaha..
Setelah mantap kuliah perhotelan di kampus,
giliran magang langsung di hotel nya. Awalnya Anna kepingin magang di
hotel Kuala Lumpur. Tapi Tak berkomentar lain. Menurut Tak, standar Hotel di
Bali jauh lebih bagus ketimbang di KL. Akhirnya, Anna memilih magang di salah
satu resort ternama di daerah Nusa Dua yang luasnya aja 18 hektar!! Mantap dah!
Disinilah keseruan cerita
dimulai. Keseruan dia menghadapi customer, teman kerja, kerjaan di hotel,
belum lagi tingkah para bule-bule di hotel, hingga masa magangnya selesai.
Tapi selepas magang, Anna kembali ke Surabaya dan memilih kerja di hotel berbintang lima The Royal Surabaya. Keseruan dalam bekerja pun kembali dialami Anna. Mulai dari reseknya satpam hotel, customer marah-marah, orang kaya belagu, tingkah orang ndeso sewaktu nginap di hotel, sampe kehebohan anak-anak alay sewaktu bintang Korea nginap di hotel tempat ia bekerja.
Tapi selepas magang, Anna kembali ke Surabaya dan memilih kerja di hotel berbintang lima The Royal Surabaya. Keseruan dalam bekerja pun kembali dialami Anna. Mulai dari reseknya satpam hotel, customer marah-marah, orang kaya belagu, tingkah orang ndeso sewaktu nginap di hotel, sampe kehebohan anak-anak alay sewaktu bintang Korea nginap di hotel tempat ia bekerja.
Lucu!
Seperti saya singgung di atas, gaya nulis Anna Swan renyah. Teringat kayak gaya nulisnya Trinity di buku Naked Traveler. Gaya nulisnya, blog abis. Nggak salah sih, lah si Anna ini juga blogger sejati.
Seperti saya singgung di atas, gaya nulis Anna Swan renyah. Teringat kayak gaya nulisnya Trinity di buku Naked Traveler. Gaya nulisnya, blog abis. Nggak salah sih, lah si Anna ini juga blogger sejati.
Entah kenapa saya sekarang lebih
suka buku-buku seperti ini. Yang gaya penulisannya lebih renyah, ringan, yang
sekali duduk langsung tamat. Kayaknya lebih enjoy untuk dinikmati. Tapi diluar
gaya penulisan Anna, yang bikin saya ha’qul yakin adalah; ternyata menulis itu
nggak ribet.
Lebih tepatnya, ide menulis itu nggak susah. Ada dimana-mana. Sederhananya, semua hal yang kita alami bisa jadi tulisan. Tinggal gimana caranya diolah ide sederhana itu menjadi tulisan yang menarik untuk dibaca.
Lebih tepatnya, ide menulis itu nggak susah. Ada dimana-mana. Sederhananya, semua hal yang kita alami bisa jadi tulisan. Tinggal gimana caranya diolah ide sederhana itu menjadi tulisan yang menarik untuk dibaca.
Contohnya nih, si Anna ini
diawal-awal buku cuma ceritain gimana
ribetnya ia cari tempat magang hotel. Kebingungan dia selepas kuliah. Nah,
itukan simple sekali. Hahahaha… Tapi jadi seru buat diceritain. Kalau orang
sirik, ah pengalaman gini aja dibukuin. Tapi kalo nulisnya bagus, hantu di hotel
pun diceritain bisa jadi mengerikan. Pengalaman biasanya pun bisa menjadi cerita lucu.
Buku ini juga keren sebab ada
quote-quote inspiratif di setiap judul ceritanya. Ini ditambah lagi dengan
ilustrasi-ilustarasi lucu. Terkadang juga dibeberapa judul dilengkapi dengan
foto-foto yang jadi pembahasan cerita. Over all buku ini seru. Jika diberi
nilai antara 1-10, saya akan beri nilai 8!! Ditambah lagi nih, buku ini seakan
mengajarkan kita untuk mengejar passion dan sabar meraih kesuksesan walaupun itu dari
nol. Bayangin, si Anna ini dulunya cuma greeter,
alias yang buka-buka pintu hotel. Tapi dasar orangnya pinter dan yakin
bisa sukses, sekarang malah jadi sales and marketing setelah tiga
tahun bekerja di hotel tersebut.
“just amaze of my life these three years.” Kata si Anna waktu dia reunian
dengan Tak di KL untuk merayakan kesuksesan hidup mereka.
Setelah buku Trinity, Dee
Lestari, dan Khaled Hosseini, sepertinya karya Anna Swan akan masuk book list
yang serialnya bakal saya buru. Ternyata buku Hotelicious ini ada beberapa
seri. Buku yang saya baca ini seri pertama. Seri satu dan dua kayaknya susah
cari di Banda Aceh.
Ada yang mau bantu cariin??
***